Peranan Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Minat Shalat Berjama’ah Siswa
Jumat, 09 Oktober 2015
Tambah Komentar
Guru
memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Dipundaknya terpikul
tanggung jawab utama keefektifan seluruh usaha kependidikan persekolahan.
Dalam
pelaksanaan pendidikan disekolah, tugas terpenting guru adalah mengajar. Tetapi
sesungguhnya tugas guru tidak hanya mengajar, dia juga bertugas membimbing
dalam rangka menemukan pembawaan yang ada pada anak didiknya. Selanjutnya guru
menolong untuk mengembangkan penemuan pembawaan tersebut. Hal tersebut
merupakan tugas guru pada umumnya.
Adapun
tugas guru pendidik agama islam yang lainnya adalah :
a) Mengajarkan ilmu pengetahuan agama islam.
b) Menanamkan keimanan dalam jiwa sang anak.
c) Mendidik anak agar taat menjalankan agama.
d) Mendidik anak agar mempunyai budi pekerti
yang luhur.
Peran guru
PAI dalam pelaksanaan pendidikan agama islam di sekolah sangat menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan agama islam. Peranan guru PAI
sebagaimana fungsinya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing.
Berdasarkan
fungsi guru sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing, Mulyasa memberikan
penjelasan sebagai berikut :
1. Guru sebagai pendidik
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan
dan identifikasi bagi peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru
harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencangkup tanggung
jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
2. Guru sebagai Pengajar
Kegiatan belajar mengajar peserta didik
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan
peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, dan keterammpilan guru dalam
berkomunikasi. Jika faktor diatas terpenuhi, maka melalui pembelajaran peserta
didik dapat belajar dengan baik.
3. Guru sebagai pembimbing
Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan
kompetensi yang tinggi untuk melaksankan perencanaan tujuan dan
mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai, melihat keterlibatan peserta
didik di dalam pembelajaran, memakai kegiatan pemmbelajaran, dan berperan
sebagai pelatih yang betugas untuk melatih peserta didik dalam pembentukan
kompetensi dasar sesuai kompetensi masing-masing.[1]
Dalam
melakukan bimbingan di bidang keagamaan, guru dapat melakukan bimbingan dan
latihan melaksanakan shalat berjamaah. Dengan melakukan bimbingan dan latihan
sekiranya belumlah cukup untuk menarik minat siswa untuk melaksanakan shalat
berjamaah dirumah nantinya. Terkadang disaat pelaksanaan latihan shalat
berjamaah di sekolah, siswa tekun untuk melaksanakannya, hal itu bisa
disebabkan siswa takut atau ingin mendapatkan nilai yang baik didalam mata
pelajaran.
Minat akan
timbul didalam diri siswa apabila itu sudah tertanam didalam hati siswa,
sehingga siswa melaksanakannya bukan karena paksaan melainkan karena kesadaran
siswa sendiri. Untuk menimbulkan minat siswa tersebut guru harus dapat dengan
bersungguh-sungguh menanamkan pengertian dan manfaat dari menjalankan shalat
berjamaah.
Dalam
pelaksanaanya, shalat dzuhur berjamaah diberikan jadwal tiap kelasnya. Ini
dikarenakan, apabila semua siswa melaksanakan shalat berjamaah di sekolah, maka
mushola sekolah yang ukurannya tidak seberapa besar tidak akan muat untuk
menampung semua siswa. Sehingga setiap harinya, hanya 2 kelas saja yang
diwajibkan untuk melaksanakan shalat berjamaah di sekolah sesuai jadwal yang
telah ada.
Walaupun
telah diwajibkan oleh pihak sekolah, tetapi pelaksanaan shalat berjamaah tetap
memiliki kendala-kendala setiap harinya. Masih banyak siswa yang tidak
mengikutinya. Bahkan terkadang harus diperintah atau dipaksa terlebih dahulu
oleh dewan guru. Terkadang guru harus mencari siswa kedalam kelas untuk
melaksanakan shalat berjamaah.
Kejadian
seperti ini, sering sekali terjadi dan hampir terlihat di setiap harinya.
Menurut bapak Suhadi, hal ini terjadi dikarenakan :
1. Pengetahuan siswa yang kurang mengenai
agama.
2. Belum terbukanya hati siswa, betapa pentingnya
melaksanakan shalat berjamaah.
3. Siswa yang malas.[2]
Ketiga hal
tersebut bisa menjadi faktor mengapa minat shalat berjamaah siswa tidak ada.
Jadi disinilah sebenarnya peran besar seorang guru untuk dapat memberikan
pengertian, masukan, contoh dan dorongan kepada siswa betapa pentingnya
melaksanakan shalat wajib lima waktu secara berjamaah.
Belum ada Komentar untuk "Peranan Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Minat Shalat Berjama’ah Siswa "
Posting Komentar
Mohon tidak mengirimkan SPAM ke Blog ini !
Saling Berbagi Sobat