Hadits tentang Menepati Janji

Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita dituntut untuk menyakinkan orang lain sehingga terpaksa kita berjanji. Berjanji itu boleh saja, tetapi kita harus dapat menepatinya. Oleh karena itu, kita sebagai orang yang beriman apabila berjanji harus menepati janji tersebut.

1. Hadits riwayat Tirmidzi

فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ

Artinya : “Maka kejujuran itu akan membawa ketenangan.

2. Hadits riwayat Bukhari

إِذَاضُيِّعَتْ اَلْاَمَانَةُفَانْتَظِرِالسَّاعَةَ.قاَلَ كَيْفَ اِضَاعَتُهَايَارَسُوْلَ اللهِ؟قَالَ اِذَااسْنِدَالْاَمْرُاِلَى غَيْرِاَهْلِهِ فَانْتَظِرِالسَّاعَةَ

Artinya : “Jika amanat (kejujuran) itu telah hilang maka tunggulah adanya satu kiamat (kehancuran). Seorang sahabat bertanya : “Bagaimanakah bentuk hilangnya ya Rasulullah?” Nabi bersabda : “Jika diserahkan satu perkara kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kerusakannya (kehancurannya, kiamatnya).


Apabila pada saat berjanji, hati kita berniat akan mengingkari dan hal itu benar-benar terlaksana maka perilaku yang demikian itu dapat digolongkan sebagai sifat munafik. Karena salah satu tanda orang munafik adalah mengingkari janji. Kita hendaknya membiasakan diri pada saat berjanji untuk mengucapkan kalimat Insya Allah yang artinya “Apabila Allah mengizinkan (menghendaki)”.

Belum ada Komentar untuk "Hadits tentang Menepati Janji"

Posting Komentar

Mohon tidak mengirimkan SPAM ke Blog ini !
Saling Berbagi Sobat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...