Hadits tentang Menepati Janji
Minggu, 26 Juni 2016
Tambah Komentar
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita dituntut
untuk menyakinkan orang lain sehingga terpaksa kita berjanji. Berjanji itu
boleh saja, tetapi kita harus dapat menepatinya. Oleh karena itu, kita sebagai
orang yang beriman apabila berjanji harus menepati janji tersebut.
1. Hadits riwayat Tirmidzi
فَإِنَّ
الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ
Artinya : “Maka kejujuran itu akan membawa
ketenangan.”
2. Hadits riwayat Bukhari
إِذَاضُيِّعَتْ
اَلْاَمَانَةُفَانْتَظِرِالسَّاعَةَ.قاَلَ كَيْفَ اِضَاعَتُهَايَارَسُوْلَ
اللهِ؟قَالَ اِذَااسْنِدَالْاَمْرُاِلَى غَيْرِاَهْلِهِ فَانْتَظِرِالسَّاعَةَ
Artinya : “Jika amanat (kejujuran) itu telah hilang
maka tunggulah adanya satu kiamat (kehancuran). Seorang sahabat bertanya :
“Bagaimanakah bentuk hilangnya ya Rasulullah?” Nabi bersabda : “Jika diserahkan
satu perkara kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kerusakannya
(kehancurannya, kiamatnya).”
Apabila pada saat berjanji, hati kita berniat akan
mengingkari dan hal itu benar-benar terlaksana maka perilaku yang demikian itu
dapat digolongkan sebagai sifat munafik. Karena salah satu tanda orang munafik
adalah mengingkari janji. Kita hendaknya membiasakan diri pada saat berjanji
untuk mengucapkan kalimat Insya Allah yang artinya “Apabila Allah mengizinkan
(menghendaki)”.
Belum ada Komentar untuk "Hadits tentang Menepati Janji"
Posting Komentar
Mohon tidak mengirimkan SPAM ke Blog ini !
Saling Berbagi Sobat