Hadits tentang Cinta dan Kasih Sayang Dalam Islam
Minggu, 26 Juni 2016
Tambah Komentar
Sifat cinta dan kasih saying juga ada pada pribadi Nabi Muhammad SAW yang patut menjadi contoh teladan bagi kita kaum muslimin dan muslimat. Beliau memberi contoh kepada kita supaya mengasihi yang tua dan menyayangi yang muda. Beliau pula yang mengajarkan agar mengasihi sesama manusia dan menyayangi lingkungan alam sekitarnya.
Hadits Riwayat Al Baihaqi
مَنْ
اَحَبَّ اَنْ يُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُوْلُهُ فَلْيَصْدُقِ الْحَدِيْثَ
وَالْيُؤَدِّي الْاَمَانَةَوَلاَيُؤْذِجَارَهُ (البيهغي)
Artinya : “Barang siapa ingin dicintai Allah dan
Rasul-Nya hendaklah dia berbicara benar (jujur), menepati amanat dan tidak
mengganggu tetangganya.” (HR. Al Baihaqi).
Hadits Riwayat Adailami
مَنْ
آثَرَمَحَبَّةَ اللَّهِ عَلَى مَحَبَّةِ النَّاسِ كَفَاهُ اللهُ مَؤُوْنَةَالنَّاسِ
(الديلمي)
Artinya : “Barang siapa mengutamakan kecintaan Allah
atas kecintaan manusia, maka Allah akan melindunginya dari beban ganguan
manusia.” (HR. Adailami)
Hadits Riwayat Abu Daud dan Ahmad
حُبُّكَ
الشَّيْئَ يُعْيِ وَيُصِمُّ (ابوداودواحمد)
Artinya : Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta
dan tuli.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Hadits Riwayat Bukhori
اَلْوَدُّيَتَوَارَثُ
وَالْبُغْضُ يَتَوَارَثُ (البخارى)
Artinya : “Cinta berkelanjutan (diwariskan) dan benci
berkelanjutan (diwariskan).” (HR. Al Bukhari).
Hadits Riwayat Al Hakim
مَنْ كَانَ
يُحِبُّ اَنْ يَعْلَمَ مَنْزِلَتَهُ عِنْدَاللَّهِ فَلْيَنْظُرُ كَيْفَ مَنْزِلَةُاللَّهِ
عِنْدَهُ،فَاِنَّ اللهَ يُنْزِلُ الْعَبْدَمِنْهُ حَيْثُ اَنْزَلَهُ مِنْ نَفْسِهِ
(الحاكم)
Artinya : “Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di
sisi Allah hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya.
Sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya dalam kedudukan sebagaimana dia
menempatkan kedudukan Allah pada dirinya.” (HR. Al Hakim).
Hadits Riwayat Bukhari Muslim dari Ibnu Sina
عُذِّبَتْ
اِمْرَأَةٌفِيْ هِرَّ ةٍحَبَسَتْهَاحَتَّى مَاتَتْ جُوْعًافَدَخَلَتْ فِيْهَاالنَّارَ
(رواه بخارى ومسلم عن ابن عمر)
Artinya : “Disiksalah seorang wanita yang mengurung
kucing sehingga kucing itu mati kelaparan, lalu ia masuk neraka karenanya.”
(HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Sina).
Penjelasan dari ketujuh hadits di atas adalah sebagai
berikut :
Nabi Muhammad SAW juga saying terhadap binatang.
Pernah beliau membukakan pintu masuk bagi seekor kucing yang hendak berlindung
dari terik matahari. Beliau juga pernah mengobati seekor ayam jantan yang
sakit. Selain itu, beliau pernah melarang membebani binatang terlalu berat dan
berlaku kasar terhadapnya. Demikian juga beliau meminta agar menajamkan pisau
bagi kita yang henda menyembelih binatang. Maksudnya, supaya hewan yang
disembelih out tidak terlalu lama menahan rasa sakit (cepat mati).
Beliau mengajarkan kepada kita agar tidak menyiksa
atau menyakiti binatang. Misalnya, menyabung ayam, mencekik leher binatang,
membaka binatang sebelum disembelih dan kencing di lubang tempat persembunyian
binatang. Perbuatan tersebut dapat menyakitkan binatang, karena itu tidak boleh
dilakukan.
Nabi Muhammad SAW menganjurkan kepada umatnya agar
menyayangi makhluk-makhluk lain selain manusia karena kita sama-sama ciptaan
Allah. Dengan memiliki sifat-sifat tersebut pantaslah apabila Nabi Muhammad SAW
merupakan rahmatan lil’alamin (rahmat bagi seluruh alam).
Belum ada Komentar untuk "Hadits tentang Cinta dan Kasih Sayang Dalam Islam"
Posting Komentar
Mohon tidak mengirimkan SPAM ke Blog ini !
Saling Berbagi Sobat