Hadits tentang Tanggung Jawab
Kamis, 23 Juni 2016
3 Komentar
Hadits Riwayat Muttafaq Alaih
مَامِنْ
عَبْدٍيَسْتَرْعِيْهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوْتُ يَوْمَ يَمُوْتُ وَهُوَغَاشٍ لِرَعِيَّتِهِ
اِلاَّحَرَّمَ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ (متفق عليه)
Artinya : “Tiada lain bagi seorang hamba yang
diamanatkan oleh Allah SWT mengurusi rakyat yang pada suatu hari ia mati dalam
keadaan menipu rakyatnya atau tidak bertanggung jawab, kecuali Allah
mengharamkan surga untuknya.” (HR. Muttafaq ‘alaih).
Hadits Riwayat Bukhori
كُلُّكُمْ
رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ (رواه البخارى)
Artinya : “Kamu semua adalah pemimpin dan setiap
pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya tentang kepemimpinannya.” (HR.
Bukhari)
Penjelasan kedua hadits di atas adalah sebagai berikut
:
Manusia diciptakan Allah SWT sebagai makhluk yang
sempurna yang dilengkapi dengan akal pikiran. Dengan adanya akal itu, manusia
berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. Selain itu, dengan adanya akal, manusia
dapat membedakan mana yang baik mana yang buruk, serta benar dan yang salah.
Oleh karena itu, manusia harus bertanggung jawab dengan atas segala
perbuatannya di dunia ini. Bertanggung jawab dengan sesama manusia dan
bertanggung jawab di hadapan Allah SWT.
Orang yang memiliki sifat bertanggung jawab di hadapan
Allah SWT segala perbuatannya akan selalu dipertimbangkan, agar bermanfaat dan
tidak mendatangkan kerusakan atau kemaksiatan. Setiap manusia diberikan tugas
dan kewajiban oleh Allah SWT untuk mengurus, mengatur dan memelihara segala
sesuatu yang menjadi bebannya. Pelaksanaan tugas itu akan dimintai pertanggungjawabannya.
Tidak ada seorang pun yang tidak disebut sebagai
pemimpin (ra’in). Setiap manusia menjadi pemimpin (ra’in) baik pemimpin besar
maupun pemimpin kecil. Pemimpin kecil adalah pemimpin keluarga. Pemimpin besar
adalah pemimpin umat atau masyarakat, baik sebagai presiden, gubernur, bupati,
camat, lurah, ulama dan lain-lain yang berhubungan dengan kepentingan umum.
Semua pemimpin harus bertanggung jawab karena diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang suami bertanggung jawab
terhadap istri dan anak-anaknya. Seorang istri bertanggung jawab terhadap rumah
tangga suaminya. Anak juga bertanggung jawab atas segala tugas dan kewajibannya
kepada orang tua. Jadi, semua manusia akan diminta pertanggungjawaban atas
perbuatannya, baik terhadap sesama manusia maupun terhadap Allah SWT.
Sifat bertanggung jawab ini harus dijadikan
sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Karena barang siapa yang
menjadi pemimpin, kemudian pada suatu hari ia mati dalam keadaan tidak
bertanggung jawab maka Allah akan mengharamkan surga baginya
Jazakallahu khair.. Afwan ijin copas
BalasHapusThanks
BalasHapusMasha Allah, moga jadi amal jariyah bang..
BalasHapusinporra