Shalat Sunnah Jenazah

Bagi siapa yang hendak menshalati jenazah, maka sebaiknya dikerjakan dengan berjama’ah dan hendaknya dijadikan tiga shaf (baris). Satu baris sekurang-kurangnya dua orang. Maka jika yang shalat jenazah itu ada enam orang, hendaknya disusun tiap-tiap baris dua orang agar menjadi tiga baris.
Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Malik r.a berkata : “Rasulullah SAW bersabda “ Seorang mukmin yang mati lalu dishalati oleh segolongan kaum Muslimin hingga 3 (tiga) shaf, Allah akan mengampuni dosanya”. (Diriwayatkan oleh Imam lima).
Shalat Janazah berbeda dengan shalat-shalat yang lain, karena Shalat Janazah itu dikerjakan hanya dengan berdiri dan dengan 4 (empat) kali takbir. Adapun cara Shalat Janazah itu ialah sebagai berikut:


1. Lafadh Niat Shalat Janazah
Pada hakekatnya niat itu adalah menyengajakan sesuatu yang diiringi dengan perbuatan. Dan niat itu cukup diucapkan di dalam hati ketika berdiri tegak menghadap kiblat mengangkat kedua tangan setinggi telinga pada Takbirotul Ihrom.
Adapun lafadh niat Shalat Janazah itu ialah :

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ لِلَّهِ تَعَالَى.

Artinya : “Aku berniat menshalati mati ini dengan empat kali takbir. Fardhu (wajib) kifayah karena Allah Ta’ala.

2. Takbir Pertama
Pada takbir pertama ini kita angkat kedua tangan setinggi telinga seraya mengucapkan Allahu Akbar kemudian membaca ta’awwudz sebagai berikut :

اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

A’UUDZU BILLAAHI MINASY SYAITHOONIR ROJIIM

Artinya : “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk”

Lalu membaca Al Fatihah sebagai berikut :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْنِ
اَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ.اِيَّاكَ نَعْبُدُوَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ.اِهْدِنَاالصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ.صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِالْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضَّالِيْنَ.اَمِيْنَ

BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIMI.
AL HAMDU LIL LAAHI ROBBIL ‘AALAMIIN. AR ROHMAANIR ROHIM. MAALIKI YAUMID DIIN. IYYAAKA NA’BUDU WA IYYAAKA NASTA’IIN. IHDI NASH SHIROOTHOL MUSTAQIM. SHIROOTHOLLADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHOIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WA LAADH DHOOLLIIN. AAMIIN.

Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah (pula) kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”. Semoga Allah mengabulkan permohonan kami”.

3. Takbir Kedua
Pada takbir yang kedua kita baca pula Allahu Akbar “Allah Maha Besar” seraya mengangkat kedua tangan setinggi telinga, lalu membaca do’a shalawat sebagai berikut :

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ.

ALLOOHUMMA SHOLLI ‘ALLA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA’ALLA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN.

Artinya : “Wahai Tuhanku, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga beliau”.

Sebaiknya ditambah dengan shalawat Ibrahimiyah sebagai berikut :

كَمَاصَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَااِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَااِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدِوَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدِكَمَابَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَااِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَااِبْرَاهِيْمَ.فِى اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ.

KAMMA SHALLAITA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIMA WA ‘ALLA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIMA WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN WA’ALLA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN KAMAA BAARAKTA ‘ALLA SAYYIDINA IBRAHIIMA WA’ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIMA FIL’AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIIDUN.

Artinya : “Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berkahilah junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga beliau, sebagaimana Engaku telah memberi berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

4. Takbir Ketiga
Pada takbir ketiga kit abaca pula Allahu Akbar “Allah Maha Besar” seraya mengangkat kedua tangan setinggi telinga, lalu membaca do’a untuk si mayit sebagai berikut :

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ

ALLOOHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA’AAFIHI WA’FU ‘ANHU WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI’MADKHOLAHU

Artinya : “Wahai Tuhanku, ampunilah dia, kasihanilah dia serta ma’afkanlah kesalahannya, hormatilah kedatangannya dan luaskanlah tempat kediamannya”.

5. Takbir Keempat
Pada takbir yang keempat juga kit abaca Allahu Akbar “Allah Maha Besar” seraya mengangkat kedua tangan setinggi telinga, lalu membaca do’a untuk diri sendiri dan diri si mayit sebagai berikut :

اَللَّهُمَّ لاَتَحْرِمْنَااَجْرَهُ وَلاَتَفْتِنَّابَعْدَهُ وَاغْفِرْلَنَاوَلَهُ

ALLAHOOHUMMA LAA TAHRIMNAA AJROHU WA LAA TAFTINNA BA’DAHU WAGHFIR LANAA WA LAHU

Artinya : “Wahai Tuhanku, janganllah Engkau rugikan kami dari pada mendapat ganjarannya dan janganlah Engkau beri kami fitnah sepeninggalannya serta ampunilah kami dan dia.

Setelah membaca do’a tersebut, kemudian membaca salam seraya memalingkan wajah kekanan dan kekiri.

Keterangan :
Bila kita menshalati mayit perempuan, maka dhomir a’idnya yang tadinya “HU” diganti dengan “HAA”. Seperti :

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ
ALLHOOHUMMAGHFIR LAHU, diganti dengan :

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا
ALLOOHUMMAGHFIR LAHA. Begitulah seterusnya.

Belum ada Komentar untuk "Shalat Sunnah Jenazah"

Posting Komentar

Mohon tidak mengirimkan SPAM ke Blog ini !
Saling Berbagi Sobat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...