Hadits Menuntut Ilmu


Hadits  tentang kewajiban menuntut ilmu

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكِ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ:طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌعَلَى كُلِّ مُسْلِم ٍ...(رواه ابن ماجه)

Artinya : “Dari Anas bin Malik berkata : bersabda Rasulullah : “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang Islam …” (HR. Ibnu Majah)

Hadits tentang keutamaan bagi orang yang menuntut ilmu

عَنْ كَثِيْرِبْنَ قَيْسٍ عَنْ ابَى الدَّرْدَاءِقَالَ:سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسْ فِيْهِ عِلْمًاسَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًاإِلىَ اْلجَنَّةِ ...(رواه ابن ماجه)

Artinya : “Dari Kasir bin Qais dari Abu Darda’ berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Dan barang siapa berjalan di jalan menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga …” (HR. Ibnu Majah)

Selain hadits di atas, terdapat satu hadits lagi tentang keutamaan bagi orang yang menuntut ilmu, yaitu:

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَاَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:إِذَامَاتَ اْلاِنْسَانُ انقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّمِنْ ثَلاَثَةٍمِنْ صَدَقَةٍجَارِيَةٍوَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍصَالحٍ يَدْعُوْالَهُ (رواه النسائى)

Artinya : Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila meninggal manusia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yaitu: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendo’akan untuknya (orang tua)”. (HR. Nasa’i)

Hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Sihab, Hamid mengabarkan kepadaku, ia berkata: saya mendengar Muawiyah bin Abi Sufyan ketika berkhatbag berkata: saya mendengar Rasulullah bersabda:

مَنْ يُرِدِاللهُ بِهِ خَيْرًايُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ (متفق عليه)

Artinya : “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan bagi dirinya maka memperdalam kepadanya (suatu ilmu) dalam agama (Islam)”. (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Apa perbedaan yang paling mendasar antara manusia dengan makhluk ciptaan Allah yang lain? Jawabannya adalah ilmu pengetahuan. Ya, ilmu pengetahuan. Pada saat Allah hendak menciptakan Nabi Adam untuk dijadikan khalifah di muka bumi, para malaikat memprotes mengapa Allah menciptakan manusia yang hanya bisa membuat kerusakan dan menumpahkan darah. Menjawab protes tersebut Allah meminta malaikat untuk menyebutkan nama-nama benda yang diciptakan Allah. Tetapi malaikat tidak mampu melakukannya. Kemudian setelah Nabi Adam diciptakan, Allah menyuruh Nabi Adam menyebutkan nama-nama benda di hadapan malaikat dan Nabi Adam dapat melakukannya. Akhirnya, malaikat mengakui kelebihan manusia berupa ilmu pengetahuan dari makhluk lain.

Lalu, apakah manusia yang baru dilahirkan sudah pandai dan sudah memiliki ilmu pengetahuan? Tentu saja belum. Untuk menjadi pandai dan berilmu pengetahuan, manusia harus mencarinya sendiri dengan akal sebagai alatnya. Dalam menjalani kehidupannya, manusia harus memiliki ilmu pengetahuan agar ia mampu bertahan hidup dan mampu bersaing dengan sesamanya seiring dengan perkembangan zaman. Karena itulah, Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu pengetahuan.

Kewajiban menuntut ilmu pengetahuan berlaku bagi setiap muslim. Jika kamu mengaku sebagai muslim, maka kamu memiliki kewajiban untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak hanya di sekolah, di majelis taklim atau kajian-kajian juga disebut menuntut ilmu. Jadi, di manapun kita dapat menuntut ilmu.

Allah akan memudahkan jalan ke surga bagi seseorang yang sedang berjalan di jalan untuk menuntut ilmu. Selain itu, ilmu yang bermanfaat juga merupakan memilikinya telah meninggal dunia. Bayangkan, A memiliki ilmu yang bermanfaat dan diajarkan kepada B. kemudian B mengajarkannya kepada C, D, E dan seterusnya. Kemudian C, D dan E mengajarkannya kepada F, G, H, I, J dan seterusnya. Dengan demikian, meskipun A telah meninggal dunia, A akan tetap mendapatkan pahala selama ilmu yang diajarkannya masih diamalkan.

Dalam hadits yang lain Rasulullah menjelaskan, bahwa bagi siapa saja yang ingin mendapatkan kebaikan, maka ia harus memperdalam suatu ilmu agama. Karenanya kita harus bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Ilmu sangatlah penting bagi kehidupan. Ada pepatah arab yang menyatakan bahwa ilmu itu lebih penting dari harta. Mengapa demikian ? sebab:
  1. Ilmu akan menjaga pemiliknya, sedangkan harta, pemiliknya yang menjaga.
  2. Harta akan habis apabila terus dipakai atau dipergunakan, sedangkan ilmu akan bertambah apabila selalu dipergunakan.
  3. Orang yang berharta akan banyak musuh karena iri, sedangkan orang yang berilmu akan dihormati dan disayangi.
لَوْكَانَ نُوْرُاْلعِلْمْ يُدْرَكُ بِالْمُنَى مَاكَانَ فِى اْلبَرِيَّةِجَاهِلٌ،اِجْهَدْوَلاَتَكْسَلْ وَلاَتَكُ غَافِلًا،فَنَدَامَةُاْلعُقْبَى لِمَنْ يَتَكَاسَلُ

Artinya : Seandainya cahaya ilmu didapatkan hanya dengan lamunan, niscaya tidak ada orang bodoh di dunia ini. Maka, bersungguh-sunguhlah, jangan malas dan jangan lalai, karena hanya penyesalanlah yang didapati oleh orang yang bermalasan.

Seseorang yang ingin mendapatkan ilmu yang banyak harus memiliki beberapa prinsip, yaitu:
  1. Pantang menyerah
  2. Tidak mudah putus asa.
  3. Tekun, rajin berlatih dan lain sebagainya.

Belum ada Komentar untuk "Hadits Menuntut Ilmu"

Posting Komentar

Mohon tidak mengirimkan SPAM ke Blog ini !
Saling Berbagi Sobat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...